Cerpen "Pertanda Higanbana"
"Brengsek! Mati kamu! Gara-gara kamu, Bapak ninggalin Ibu! DASAR ANAK HARAM!"Â
"Ampun, Bu...!"Â Maafkan Ilona. "Ilona salah. Ilona sayang Ibu, tolong jangan pergi..."Â Jangan tinggalkan Ilona sendiri.
"Seharusnya dulu kugugurkan saja...," Ibu menceracau. "Kenapa jadi begini..."
Palu di tangan Ibu melibas kepala Ilona, kuat dan cepat. Gadis belia itu tidak sempat melawan. Boneka beruang mungil terlepas dari genggaman. Likuid kental berbau amis pekat meriak keluar dari ubun-ubun, menyaput warna lantai kamar mandi.
Seringai lebar tersungging di bibir pucat Ibu, ia gemetar hebat. "Memang, seharusnya seperti ini..."
**
Atha terperanjat saat Arga menepuk pelan pundaknya.
"Lu kenapa?"
Atha mengusap wajah. "Sori, gue..." ia terdiam sejenak. "Lu tadi ngomong apa?"