Mohon tunggu...
Made Dike Julianitakasih I
Made Dike Julianitakasih I Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Made Dike Julianitakasih Ilyasa. Pegiat Komunitas Ruang Imajinasi Sastra IMM FAI UMY. Pernah Meraih Juara Penulisan Cerpen Pekan Seni Mahasiswa Tingkat Nasional (PEKSIMINAS) Kemdikbud

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen "Pertanda Higanbana"

17 Mei 2023   09:54 Diperbarui: 17 Mei 2023   10:04 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Cukup..."

"Ilona masih di sana, di tempat terakhir kali Mama melihatnya membuka mata. Baginya, waktu enggak beranjak maju ataupun mundur. Ia terjebak masa lalu, bertanya-tanya seumur hidupnya: apa Ibu membenci Ilona?" Mengapa Mama memukul Ilona? Padahal, Ilona menyayangi Mama seutuh napasnya. Hati Atha nyeri mengingat insiden kematian gadis belia tersebut.

"CUKUP!"

Mama menampar Atha untuk yang kedua kali. Atha tidak melawan. Apa yang dirasakan Ilona berpuluh tahun silam jauh lebih menyakitkan.

Perdebatan sengit antara Mama dan Atha membuat mereka baru menyadari keberadaan seseorang di muka pintu depan.

"Papa?"

**

 

Sekelompok orang tengah kasak-kusuk membicarakan berita yang menggemparkan seisi kantor.

"Ingat, enggak? Bulan lalu Wara dipanggil ke ruang Pak Sutan. Dia bilang di meja Bapak ada bunga warna merah, baru lihat yang jenisnya kayak begitu. Sedikit mirip bunga bakung."

"Iya, bener! Persis yang dibilang Yanti minggu kemarin setelah dipanggil Bapak ke ruangan beliau."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun