"Baiklah Tuan Simkath, terimakasih atas petunjukmu." ucap Teana.
"Sama -- sama. Jika kalian membutuhkan bantuanku lagi, kalian bisa menemukanku disini." balas Simkath pelan.
"Almeera, berikan koin emas itu." perintah Teana kepada Almeera.
"Baik Tuan." ucap Almeera sambil mengeluarkan bungkusan kecil dari balik jubahnya.
Sekantung koin emas telah diterima oleh Simkath.
"Terimakasih banyak." ucap Simkath setelah menerima kantung itu.
"Baiklah Tuan Simkath, kami pergi dulu."
***
Teana tidak bisa tidur nyenyak. Tubuhnya terasa letih. Diluar udara sangat dingin. Ia meminta Almeera untuk membuatkannya secangkir air hangat dengan beberapa tetes Myrrh serta madu.
Sementara Almeera membuatkan minuman, Teana membolak -- balik gulungan kulit unta yang belum selesai ia baca sejak kemarin. Beberapa batang lilin yang telah habis berjejer diatas meja disebelah ranjang Teana. Ia mempelajari berbagai macam ramuan obat dengan serius. Tak lama kemudian Almeera datang sambil membawa minuman untuk Teana.
"Ini Tuan, minumlah selagi hangat agar Tuan merasa segar kembali. Hamba telah mencampurkan sedikit rempah -- rempah didalamnya."