"Makhluk apa gerangan yang telah membunuh kambing -- kambing ini?" gumam salah seorang penduduk ketakutan.
Dalam beberapa hari setelah kejadian itu, satu persatu hewan ternak penduduk mati. Kambing, kuda dan unta menjadi sasarannya. Hal ini membuat seluruh penjuru Kota Hegra dilanda kecemasan. Sebab kejadian ini tidak pernah terjadi sebelumnya. Para penduduk tidak bisa membiarkan hal ini terus terjadi. Akhirnya melaporkannya kepada Rashad dan Ghalib yang merupakan pembesar kerajaan.
Siang itu udara cukup panas di Qasr Al Binth. Para prajurit berkali -- kali menyirami tenda -- tenda yang dihuni para pembesar kerajaan dengan air. Beberapa saat kemudian datanglah lima orang lelaki dengan menunggangi unta masing -- masing. Mereka hendak menemui Rashad disana.
"Maaf Tuan Rashad, kami penduduk dari wilayah Qasr As Saneea. Kami mengetahui keberadaan Tuan Rashad dari teman kami bernama Tuan Ahmad, beliau adalah penjual minuman anggur."
"Ahmad? Rashad bergumam, "Oh iya, aku ingat. Beliau adalah pelangganku. Ada apa kalian kemari?"
"Benar Tuan, kami kemari ingin mengadu perihal kematian hewan ternak kami yang tidak wajar. Kami merasa ketakutan atas teror ini Tuan."
"Baiklah, masuklah ke dalam tenda. Ceritakan saja didalam. Udara disini cukup panas." ajak Rashad ramah.
***
Beberapa hari setelah Rashad menerima laporan itu, para prajurit nampak berjaga -- jaga di wilayah Qasr As Saneea. Setiap kelompok tenda -- tenda terdapat dua hingga tiga prajurit. Begitu juga di setiap sudut peternakan di wilayah ini selalu dijaga seorang prajurit. Para penduduk mulai sedikit tenang.
Malam telah tiba, dua orang prajurit nampak berjaga -- jaga di peternakan unta milik penduduk.
"Kau sedang membuat apa?"