"Sesuai dengan apa yang diucapkan oleh peramal itu, patung yang asli akan terasa halus jika diraba. Sebab usia patung yang asli itu hampir ratusan tahun lamanya. Dan itu dijaga secara turun temurun oleh keturunan Bangsa Nabataea."
"Selain itu apalagi?"
"Dengan melihat warna dari patung itu Tuan. Apabila warnanya merah terang, maka itu adalah patung palsu. Sebab patung yang asli berwarna merah gelap."
"Sesuai usia patung itu bukan? Makin tua usianya makin gelap warnanya akibat pengaruh cuaca dan suhu."
"Benar sekali apa yang Tuan katakan."
"Jadi, apa usul yang ingin kau katakan padaku tadi?"
"Sebaiknya kita segera menuju Kuil Ad Deir dan memeriksa patung itu Tuan."
"Tidak mungkin Almeera, patung itu selalu dijaga oleh para pendeta. Tidak mudah bagi kita untuk mendekat apalagi menyentuhnya. Dan untuk apa kita mengetahui patung itu asli atau palsu. Itu semua tidak akan merubah keadaan perdagangan Myrrh milik kita yang makin lama makin menurun."
"Tapi Tuan...."
"Sudahlah Almeera, lebih baik segera kau berikan mangkuk itu. Aku ingin meminum air Myrrh agar kondisiku pulih kembali."
"Baiklah Tuan."