"Ayah, kita akan pergi kemana?" ucap Teana setelah ia dan Galata turun dari kereta kuda dan berjalan mengikuti Rashad dari belakang.
"Kita akan menemui teman ayah. Beliau adalah pedagang rempah -- rempah dan obat -- obatan di Petra.
Sementara mereka bertiga menuju rumah Tuan Mahmud, Karam sibuk mencari tempat untuk berteduh bagi unta -- unta mereka. Agar ia bisa membongkar barang dagangan yang hendak dijual.
"Itu rumah Tuan Mahmud." ucap Rashad sambil menunjuk ke salah satu rumah yang paling megah didepan mereka.
"Besar sekali..." gumam Galata. Pandangan matanya tak berpaling sedikitpun. Ia dibuat kagum oleh megahnya rumah Tuan Mahmud.
"Hai Galata... mengapa kamu diam disana, ayo ikut masuk." teriak Teana. Galata segera berlari kecil mengikuti Teana.
***
Seorang pelayan wanita bercadar menyambut Rashad di pintu rumah. Ia kemudian mempersilakan Rashad untuk masuk. Demikian pula Teana dan Galata.
Tuan Mahmud segera keluar dan menemui mereka. Pertemuan itu dibuka dengan suguhan hidangan lezat dan beberapa cangkir minuman diatas meja. Mereka sangat menikmati hidangan tersebut.
Setelah tawar menawar yang cukup panjang...
"Saya akan membeli minyak Myrrh Tuan, segera kirim kemari. Karena permintaan Myrrh makin meningkat. Terutama para bangsawan Petra. Mereka selalu memesan Myrrh dalam jumlah banyak." ucap Tuan Mahmud.