***
Pagi itu penginapan sangat ramai. Banyak tamu yang memenuhi halaman depan Penginapan Saba. Mereka adalah para pendatang yang semalam menginap. Kebanyakan dari mereka adalah para pedagang dari India dan Persia.
Para pedagang itu sibuk memilah – milah barang dagangan yang hendak mereka jual. Mereka sibuk memenuhi punggung unta mereka dengan barang dagangan masing – masing.
“Sepertinya Tuan adalah pedagang besar ya ?” tanya Ghalib pagi itu di halaman depan penginapan.
“Tidak juga Tuan, kami kebetulan membawa banyak barang dagangan. Semuanya adalah barang pesanan Tuan.” jawab sang saudagar.
“Hmm… Begitu ya.” Tuan peternak kah?” tanya Ghalib.
“Bukan Tuan, saya adalah pengrajin kulit binatang. Saya pembuat mantel bulu dan karpet bulu hewan.” jawab sang saudagar sambil terus menata barang jualannya diatas punggung unta.
“Hendak dijual kemana Tuan,” tanya Ghalib penasaran.
“Saya dan para pedagang lainnya akan berkumpul di depan Al Khazneh pagi ini.”
“Al Khazneh ? Kuil Suci ?” ucap Ghalib penasaran.
“Benar Tuan. Kami akan berjualan di depan Al Khazneh. Biasanya setelah acara pemujaan, banyak sekali pembeli. Terutama pembeli minyak Myrrh dan bulu hewan.” jawab sang saudagar singkat.