“Baiklah putriku, kalau itu jawabanmu. Ayahmu tidak akan memaksamu”
Tiga hari kemudian, dipanggillah sang utusan kerajaan. Sultan Alaiddin Maulana menitahkan kepada utusan itu untuk segera beranjak menemui Sultan Johan Rasyid.
“Pergilah kau ke Negeri Kelantan. Kabarkanlah kepada mereka bahwa Putri kami tak ada keinginan untuk berkahwin dengan Pangeran Iskandar” titah sang Raja.
“Baiklah Raja. Perintah dilaksanakan” jawab sang utusan.
***
Mendengar penolakan yang disampaikan oleh utusan Raja Perlak, amarah Pangeran Iskandar tak terbendung lagi.
“Berani – beraninya seorang wanita sepertinya menolakku ! Apa kelebihannya? Apa aku kurang pantas untuknya?” teriak Pangeran dengan lantang dan penuh amarah kerana merasa diremehkan.
“Ayah… izinkan aku membalaskan sakit hatiku ini!” pinta sang pangeran.
Tak kuasa menolak kemahuan putranya dan tak tega melihat kekecewaan dalam hatinya, dikabulkanlah permohonannya.
Ribuan pasukan terbaik Kerajaan Kelantan dikerahkan. Panglima – panglima terlatih dikirimkan.
Kabar ini sampailah ke telinga Raja Perlak. Namun kerana serangan yang mendadak, Raja Perlak berhasil dipukul mundur oleh pasukan Pangeran Iskandar.