"Umi, Hafshah aku dimana?" Balqis menanyakan.
   "Qis, kamu di rumah sakit, sudah tiga hari ini kamu koma. Aku sangat beryukur kamu sudah banguun." Ungkapan bahagiaku.
   "Dalam tidurku aku bermimpi bertemu dengan kamu, Hafsh. Saat aku memelukmu ternyata aku udah ada di sini."
   "Lalu aku bertemu dengan dua orang. Mereka sepertinya sahabatan. Mereka saling beradu terimakasih karena selalu mengingatkan. Aku tidak mengerti itu. Ohiya, di sana indaaaah banget, ada air terjun, ada taman dengan bunga yang harum baunya. Pokonya aku betah di sana, Mi, Hafsh."
   Aku dan Umi hanya bisa diam dan mendengar apa yang Balqis katakan.
    "Eh Mi, Hafsh, aku juga bermimpi kalau aku bertemu dengan keluarga dua orang itu. Rasanya tenteram sekali melihat mereka bersama." Tambahnya.
  Lalu ibu Balqis menemui Balqis setelah di telfon Umi.
   "Qiqiiiiss!!!" ujar ibu Balqis sambil memeluknya.
   "Qis, ibu minta maaf, karena selama ini ibu selalu berlaku jahat sama Qiqis. Ibu menyesal sayang, maafkan ibu." Lanjutnya.
   "Eeeh ibuuu, alhamdulillah.. tidak apa-apa ibu, Qiqis mengerti. Terimakasih ibu sudah datang. Ibu, Qiqis sudah maafkan ibu sebelum ibu meminta maaf." Balas Qiqis.
   "Terimakasih Qiqis sayang. Ibu sayang Qiqis." Balas Ibu.