"Ayo kita belajar bareng lagi, Qis" ucapku
  "Comm" balasnya
   Lalu aku dan Balqis menuju rumahku. Kami berjalan dengan rintihan keringat yang mengucur dan menembus baju bagian punggung. Kami terhenti dan tertatih-tatih.
  "Berhenti dulu ah, cape." ujarku.
  "Eeeh, gaboleh ngeluh kan? Ayo kita istighfar.. astagfirullah.. bentar lagi nyampe"  balasnya.
 "Eh bentar, leherku sakit, lagi." Sambung Balqis.
  "Yasudah, kita istirahat sebentar." Balasku.
   Alasan kami tidak naik kendaraan sebab kami berfikir bahwa dengan berjalan dan berlari membuat tubuh kami lebih sehat dan kuat. Ohiya, jarak kampus kami ke rumahku tidak jauh, sekitar  -/+ 1 km.
   Kemudian kami melanjutkan pekerjaan kami dengan mengerjakan tugas bersama, berupa membuat novel mini. Ini merupakan tugas yang menyenangkan bagiku.Â
   Aku dapat mengimajinasikan pikiranku dengan ungkapan berupa tulisan. Aku menikmatinya. Yeaa, ini menyenangkan.
**
   Seiring berjalannya waktu, setelah lama berlalu, tugas-tugas telah usai kami lakukan dengan sepenuh hati, laprak telah menjadi tumpukan buku, tugas akhir seperti skripsi telah kami jumpai dan lalui.
   Sampai pada akhir saat pengumuman siapa yang berhak ikut Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negara (SNMPTN). Ranking pararel nama lainnya. Siswa yang berhak mengikuti SNMPTN adalah siswa yang eligible atau mendapat jatah pada perankingan paralel. Alhamdulillah, aku dan Balqis mendapat urutan 10 besar.
    Kami harus membuat akun LTMPT namanya terlebih dahulu sebelum sampai pada saat diperbolehkan untuk masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Jadi, membuat akun LTMPT adalah syarat awal dan langkah awal memasuki perizinan SNMPTN.
**
   Saatnya kami menempuh ujian, yaitu Ujian Sekolah Berbasis Nasional (USBN) dan Ujian Nasional (UN). Rasa tegang yang aku alami cukup menjadi gugup yang sementara. Aku menjadi tenang ketika selalu berdzikir dan selalu berdo'a "Ya Allah, permudah, jangan persulit."
**
    Pengumuman tiba, saatnya aku menerima hasil ujianku. Bersama Balqis kami ikhlas menerima nilai berapapun dan yang terpenting adalah usaha. Usaha kami tidak sia-sia, kami berhasil mendapat nilai yang sangat memuaskan. Hampir mendekati sempurna.
**
    Waktu telah tiba untuk mengikuti tes UTBK-SBMPTN. Ya itu adalah bentuk kedua setelah SNMPTN untuk dapat tembus PTN. Aku dan Balqis akhirnya memutuskan untuk mengambil jadwal yang sama di bulan April tanggal 25, lalu kami mengikuti tes dengan seksama.
   Alhamdulillah, Allah berikan kelancaran.
**
   Setelah mendapat hasil dari SNMPTN dan jalur SBMPTN, Alhamdulillah, kami mendapat peringkat terbaik dan berhasil tembus PTN. Aku dan Balqis Allah beri kemudahan untuk tembus fakultas kedokteran Universitas Indonesia.