Mohon tunggu...
LumbaLumba
LumbaLumba Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis

Mencoba berbagi kisah

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Gadis Tercantik di London (Perang Eropa)-30

28 April 2014   13:49 Diperbarui: 11 Februari 2016   00:18 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

         Hormatku untukmu.

        Arabel.

        Lancelot seketika bangkit. Sambil menggenggam surat itu ia berlari keluar. Pikirannya penuh dengan gejolak. Hatinya berkecamuk.

        Lancelot berlari seperti kesetanan. Tujuannya hanya satu. Menuju sebuah lapangan tak jauh dari sini. Isi surat itu benar - benar telah membuatnya kacau.

        .... Cavanaugh-lah yang menfitnah ayahmu, Jonathan Green, agar dituduh sebagai mata - mata Jerman. Ia juga mengincar nyawamu. Kelak bila Jerman berhasil menduduki Inggris, Cavanaugh ingin Gestapo menyingkirkanmu supaya bisa menguasai tanah milikmu di Derbyshire. Karena itu Cavanaugh diam - diam bekerjasama dengan kami. Ia berkhianat, memilih setia pada Jerman karena yakin Inggris akan kalah ...

        Brak! Lancelot membuka pintu, menyeruak keluar, dan terus berlari.

***

        Pidato Winston Churcill masih terdengar di radio - radio maupun pengeras suara. Para penduduk Inggris, termasuk di London, masih menyimak dengan seksama. Namun di suatu bagian kota itu, kekhidmatan tersebut terganggu oleh suara derum pesawat di langit.

        Para penduduk mendongak. Mereka pun terperanjat. Itu pesawat pembom-tukik Jerman. Stuka!

        Di dalam kokpit, Lancelot mengemudikan pesawat tersebut dengan berdebar. Stuka itu baru saja dicurinya dari lapangan. Lancelot memang sejak awal mengincarnya. Pesawat itu merupakan barang sitaan dari pilot Jerman.

        Maafkan aku Stella!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun