Mohon tunggu...
D Lova Aloysia
D Lova Aloysia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bunyi dan Makna dalam Puisi Karya Tri Budhi Sastrio

6 Juli 2022   14:48 Diperbarui: 8 Juli 2022   03:09 887
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalimat (1) menggunakan kombinasi bunyi sengau (m,n,ng,ny) dan kombinasi bunyi bersuara (b,d).

Berikut adalah hasil analisis terhadap puisi Tri Budhi Sastrio berjudul Ilusi Korupsi dan Remisi. Pada puisi tersebut ditemukan penggunaan efoni sebagai berikut.

(2) Karenanya harus terus dibina, agar kelak bila saatnya tiba,

       Bisa memasyarakat dan jadi insan yang berguna dan mulia. (hlm. 175, larik ke-35--36)

Kalimat (2) menggunakan kombinasi bunyi sengau (m,n,ng,ny).

Berikut adalah hasil analisis terhadap puisi Tri Budhi Sastrio berjudul Merdeka (Ber)Korupsi. Pada puisi tersebut ditemukan penggunaan efoni sebagai berikut.

(3) Sekarang semua dilakukan sambil tertawa riang dan senang (hlm. 195, larik ke-13)

Kalimat (3) menggunakan kombinasi bunyi sengau (m,n,ng).

b) Kakofoni, adalah kombinasi bunyi yang tidak merdu/parau (Pradopo, 1997: 63). Pada umumnya berupa kombinasi bunyi tak bersuara (k,p,t,s).

Berikut adalah hasil analisis terhadap puisi Tri Budhi Sastrio berjudul Mengampuni itu Indah dan Mudah. Pada puisi tersebut ditemukan penggunaan kakofoni sebagai berikut.

(1) Susah, amatlah tidak mudah, garan lapah sirat tanah,

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun