Kalimat (1) menggunakan kombinasi bunyi sengau (m,n,ng,ny) dan kombinasi bunyi bersuara (b,d).
Berikut adalah hasil analisis terhadap puisi Tri Budhi Sastrio berjudul Ilusi Korupsi dan Remisi. Pada puisi tersebut ditemukan penggunaan efoni sebagai berikut.
(2) Karenanya harus terus dibina, agar kelak bila saatnya tiba,
    Bisa memasyarakat dan jadi insan yang berguna dan mulia. (hlm. 175, larik ke-35--36)
Kalimat (2) menggunakan kombinasi bunyi sengau (m,n,ng,ny).
Berikut adalah hasil analisis terhadap puisi Tri Budhi Sastrio berjudul Merdeka (Ber)Korupsi. Pada puisi tersebut ditemukan penggunaan efoni sebagai berikut.
(3) Sekarang semua dilakukan sambil tertawa riang dan senang (hlm. 195, larik ke-13)
Kalimat (3) menggunakan kombinasi bunyi sengau (m,n,ng).
b) Kakofoni, adalah kombinasi bunyi yang tidak merdu/parau (Pradopo, 1997: 63). Pada umumnya berupa kombinasi bunyi tak bersuara (k,p,t,s).
Berikut adalah hasil analisis terhadap puisi Tri Budhi Sastrio berjudul Mengampuni itu Indah dan Mudah. Pada puisi tersebut ditemukan penggunaan kakofoni sebagai berikut.
(1) Susah, amatlah tidak mudah, garan lapah sirat tanah,