(5) Pokoknya semua tantangan dari batu karang sampai perang,
    Telah ditaklukkan tak hanya bermodalkan pedang dan parang, (hlm. 195, larik ke-6--7)
(6) Lalu sambil duduk dan kaki terus asyik bergoyang-goyang,
    Mereka memutuskan bahwa strategi yang ini boleh diulang,
    Agar semua anggaran proyek mau menari ikut berdendang (hlm. 197, larik ke-54--56)
Kalimat (5) menggunakan pola persajakan dengan kata di bagian tengah yang berakhiran ang-ang. Kalimat (6) menggunakan pola persajakan dengan kata di bagian tengah yang berakhiran i-i.
f) Sajak Dalam, adalah pola persajakan yang berada di dalam satu baris sajak (Pradopo, 1997: 61).
Berikut adalah hasil analisis terhadap puisi Tri Budhi Sastrio berjudul Mengampuni itu Indah dan Mudah. Pada puisi tersebut ditemukan penggunaan sajak dalam sebagai berikut.
(1) Gundah, susah apalagi resah, semuanya bisa pasrah (hlm. 151, larik ke-3)
(2) Marah dan susah, jengah gelisah, tak terengah-engah (hlm. 151, larik ke-11)
Kalimat (1) menggunakan pola persajakan dengan kata-kata yang berakhiran ah-ah dalam satu baris sajak. Kalimat (2) menggunakan pola persajakan dengan kata-kata yang berakhiran ah-ah dalam satu baris sajak.