Kalimat (2) menggunakan kiasan bunyi tawa ha … ha … ha yang biasa dilakukan oleh seseorang.
c) Simbolik Bunyi, adalah bunyi untuk menyimbolkan perasaan (Pradopo, 1997: 61). Pada umumnya berupa kombinasi bunyi vokal. Bunyi vokal i,e menyimbolkan perasaan yang riang atau senang. Bunyi vokal a,o,u menyimbolkan perasaan yang susah atau sedih.
Berikut adalah hasil analisis terhadap puisi Tri Budhi Sastrio berjudul Mengampuni itu Indah dan Mudah. Pada puisi tersebut ditemukan penggunaan simbolik bunyi sebagai berikut.
(1) Karena tak lama setelah, jiwa tenang, pulas tengadah,
   Damai, tenteram, bebas marah, tak ada lagi itu resah. -> ie (hlm. 151, larik ke-6--7)
(2) Karena banyak orang merasakan sendiri, tidak mudah
    Ya betapa mengampuni dan memaafkan tidak mudah. -> aou (hlm. 151, larik ke-18--19)
Kalimat (1) menggunakan bunyi vokal i,e untuk menyimbolkan perasaan damai dan tenteram. Kalimat (2) menggunakan bunyi vokal a,o,u untuk menyimbolkan perasaan susah.
Berikut adalah hasil analisis terhadap puisi Tri Budhi Sastrio berjudul Ilusi Korupsi dan Remisi. Pada puisi tersebut ditemukan penggunaan simbolik bunyi sebagai berikut.
(3) Indonesia tempat hukum tegak kokoh berdiri bagai menara -> ie (hlm. 175, larik ke-25)
(4) Jengkel memang melihat orang-orang yang tulus dipercaya -> aou (hlm. 176, larik ke-41)