Orang yang  memiliki perilaku adiksi biasanya tidak bisa mengendalikan diri, tidak peduli dengan dampak negatif dari perilakunya, gelisah, mengabaikan tanggung jawab, menghalalkan segala cara, berbohong,  bahkan dapat melakukan kekerasan fisik.
5. Perbedaan prinsip
Perbedaan agama atau lemahnya iman dan moral membuat orang tidak mampu mengelola emosinya dengan benar bahkan dapat memicu  perilaku KDRT , misal istri yang melawan suami, membantah saat dinasehati,  merendahkan suami  atau suami yang mudah berkata kasar , reflek memukul saat marah,  tidak menjaga kehormatan istri seperti  menceritakan kekurangan istri di depan keluarga atau temannya.
Termasuk pola asuh keluarga  akan mempengaruhi kepribadian seseorang. Mereka yang sejak kecil berada dalam keluarga yang penuh dengan pertengkaran dan kekerasan, biasanya akan menormalisasi perbuatan dan perkataan kasarnya yang ia terima atau dilakukan pada orang lain , dengan mengatakan.." Itu sih biasa aja..yang lebih dari itu juga sering dan saya baik-baik aja.." Â
Bijak menyikapi konflikÂ
Ketika kita menyadari bahwa di dalam rumah tangga ada salah satu pemicu munculnya masalah , sebaiknya segera diwaspadai  apalagi jika mulai adanya perubahan sikap  dalam interaksi suami dan istri .  Apa pun alasan  yang melatarbelakangi, sesulit apapun masalah tidak menjadi alasan untuk membenarkan perilaku KDRT. Â
Pertengkaran dalam rumah tangga seringkali terjadi karena kedua belah pihak sama-sama bertahan menghadapi badai. Masing-masing tidak memahami cara berpikir pasangannya atau memaksa pasangannya harus sependapat dengan dirinya.
Menyelesaikan konflik suami istri itu bukan perkara menang atau kalah, sebab pernikahan itu bukan pertandingan. Diperlukan kedewasaan masing-masing dalam menghadapi masalah, maka hendaknya suami istri mengedepankan hal-hal berikut :
1. Respek
Respek pada orang lain adalah kunci dari semua tindakan yang akan kita lakukan kepada pasangan selain cinta. Cinta tanpa respek is nothing. Kita harus punya respek pada siapapun.Â