Setelah lulus mereka tetap rutin berkirim surat sekedar bertanya kabar dan menuliskan bait cinta penuh kerinduan.Suatu saat menjelang wisuda,Frenky lama tak mengirim surat, puisi yang dikirim Aulia juga semakin menyuratkan bahwa, api yang terbakar dalam hati nya semakin besar. Sama saja dengan Frenky,tetapi cuaca buruk di negara tempatnya kuliah membuat surat tak kunjung datang.Bisa saja kirim lewat e-mail atau sosmed.
Akan tetapi sudah keputusam mereka agar konsisten dengan berkirim kabar lewat surat.Dan akhirnya di acara wisuda Aulia, Frenky yang sudah 1 semester lulus lebih cepat,datang ke acara wisuda Aulia sambil menyatakan cinta nya sekaligus menyatakan keinginan untuk meminang Aulia.Seluruh surat cinta mereka di arsipkan.Â
Sebagai bukti, bahwa dalam mencinta tak butuh, tatap muka secara fisik,sebuah rasa cinta harusnya perlu dibakar agar semakin membara,bukan dipuaskan dengan pertemuan rutin dan melakukan ini dan itu,akan tetapi pertemuan batin itu lebih penting karena disitu letak kobaran Api Cinta sejati.
Sedikit mengutip Puisi Majnun kepada Layla,"bayanganmu dalam mataku,kenanganku dalam ingatanku,namamu dalam mulutku,lantas kenapa aku tulis surat untukmu?." Majnun kemudian mematahkan pena,batal menulis surat untuk  Layla,karena sudah tak bisa mebedakan ingatan akan Layla dengan Layla secara fisik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H