Mohon tunggu...
Lion Andro
Lion Andro Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Mahasiswa/pelajar

Menjadi Mahasiswa di salah satu Universitas Negeri di Kota Malang.Menjadi pelajar adalah hal terindah yang saya alami, Terima kasih kepada seluruh masyarakat Indonesia atas bantuan dana,mengingat sekolah negeri adalah subsidi pemerintah dari pajak yang diperoleh dari masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Terbakar Pandangan Pertama

30 Desember 2018   20:26 Diperbarui: 30 Desember 2018   20:33 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Bel istirahat belum berbunyi, tetapi seperti biasa nya Kantin sekolahan Aul yang berada tak jauh dari masjid,selalu rame akan pembeli yang berasal dari siswa sekolah itu sendiri.Tak jarang beberapa guru melintas di depan kantin,tapi ada nya peristiwa tersebut tampaknya sudah menjadi tradisi di sekolahan. Akan tetapi ada beberapa guru yang terkenal tegas dan galak serta punya wibawa di mata murid-muridnya,akan mengambil tindakan pengusiran.

Hal itu akan terjadi jika jam menunjukkan dibawah pukul 11.Tetapi jika jam sudah menunjukkan lewat pukul 12 siang, sekalipun itu bukan jam istirahat serta kantin ramai akan siswa bisa,dipastikan hidup mereka aman. Sekalipun guru yang melintas melihat kejadian itu,guru tersebut akan mengabaikan kegiatan di  kantin,siapapun guru nya.

Bahkan tak jarang beberapa pembeli di  kantin tersebut adalah guru-guru yang waktu siang mengalami kelaparan.Malah beberapa siswa veteran mengajak obrol guru tersebut. Yang terpenting waktu itu, perokok tidak ketahuan oleh guru yang sedang ada di kantin.Baru setelah guru pergi,mereka menuju tempat khusus di pojok kantin untuk merokok,dan tempat itu akan mengalami over load,sehingga kedaan kantin seperti kebakaran(karena efek asap yang dihasilkan perokok).

Kebetulan sekali saat hari itu Aulia berama teman nya seusai pelajaran Olahraga merasa dahaga,pergi ke kantin.Dan seperti biasa nya minggu pertama di awal bulan Aul mentraktir teman dekat nya. "Aul kamu kenapa sih akhir-akhir ini susah di ajakin keluar?,ayo sudah lama nih ga nyanyi di karaoke.." ucap teman nya. "Ngga ahh.. males gua bosan hidup gitu terus monoton banget,sdh kelas 3 ,habis ini lulus, kuliah, kerja, nikah, punya anak,terus punya cucu,terus habis itu punya buyut..."(Aul masih berbicara,di sela oleh teman nya), "ssssttt..teruss lanjutin sampai generasi ke tujuh,sekalian tulis sistem pewarisan sifatnya bagaimana,fenotip dan genotipnya kamu jelasin Aul...biar paham biologi". 

Lalu salah satu teman nya ikut menambahkan "eehh goblok lu kan IPS, kenapa pengen paham biologi?..".Sontak semua orang yang satu meja dangan Aul(termasuk Aul sendiri) ikut menambahi  tanggapan teman nya ."ohh dasar begok...". Di tengah asiknya perbincangan dengan teman-teman nya, azan dhuhur berkumandang,hal aneh terjadi.

"guys sudah azan, ayo ke masjid, nanti keburu ibu icus masuk kelas lhohh.."ucap Aul ke teman nya.

"yahh bu Ustadz...kenapa aneh gini lu Aul, dulu juga kamu biasa aja kalo ada azan,malah aku kamu ajakin nonton drakor,setelah itu beli nasi rames,sekarang..."

"Aul..kamu habis ketemu siapa kok bisa kaya gini,kamu habis di cuci otak sama siapa Aul ayo cerita.."(imbuh salah seorang teman Aul).

"Ahhhh udahlah..kalian ini memang aneh...temennya berubah lebih baik malah ga seneng,sekalipun gua ceritain kalian semua ga bakal percaya sama cerita gua.."(balas Aul)

"Ohh jadi bener lu dicuci otak sama seseorang?,,siapa Aul lu masih inget kenangan kita main bareng kan,ini berapa Aul(sambal menunjukkan 2 jari nya)? "

"Huhhh...bodo amat, gua ini seratius persen sehat,kalian yang ga sehat. ya udah Rin ayo kita berangkat"(sambil menggandeng Arin,salah satu teman nya yang lebih dulu memutuskan memakai kerudung).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun