Mohon tunggu...
Lion Andro
Lion Andro Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Mahasiswa/pelajar

Menjadi Mahasiswa di salah satu Universitas Negeri di Kota Malang.Menjadi pelajar adalah hal terindah yang saya alami, Terima kasih kepada seluruh masyarakat Indonesia atas bantuan dana,mengingat sekolah negeri adalah subsidi pemerintah dari pajak yang diperoleh dari masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Terbakar Pandangan Pertama

30 Desember 2018   20:26 Diperbarui: 30 Desember 2018   20:33 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Neng Aul,tumben mau masak,si neng kesambet apa?bisa kaya gini,jangan-jangan...neng Aul suka sama..".Sebelum Mbok selesai bicara, Aul langsung menjawab " Suka sama masakan Mbok,Si Mbok kelamaan pulangnya jadi Aul kangen,terus berubah kaya gini..ehheeh". Setelah sesi di meja makan Aul segera berangkat ke sekolah.Seperti kemarin saat dhuhur tiba,Aul bergegas ke Masjid untuk menunaikan sholat dengan Arin.Dengan sedikit harapan agar bertemu dengan Frenky saat di depan masjid nanti.Namun nampaknya Frenky sudah lebih dulu sholat,sampai Aul pergi meninggalkan masjid tak kunjung melihat sosok Frenky.

Lekas dari masjid Aul dan Arin langsung ke kantin,karena Arin yang mengeluh kelaparan.Lagi asik nunggu antri di kantin,Aul memandang sekeliling ke luar kantin.Dan baru melihat sekelilingnya, Frenky lewat, menuju arah kantin.Dan ternyata..., "Bu..ibu...Nasi rames satu..Es Teh satu bu...". " bentar den bagus..lagi rame..antri dulu ya den bagus.." jawab Ibu Kantin. "Namaku Frenky Bu ,bukan Bagus..". Aul hanya diam memandang ke arah Frenky,tetapi Frenky nampak tak sadar kalau ada Aul.

Lantas Frenky dan teman nya mengambil tempat duduk,dan baru sadar kalau ada Aul. Frenky berlagak sok keren di depan Aul,karena ada teman disampingnya sehingga agak percaya diri.Frenky memandang ke arah Aul, lalu Aul sedikit salah tingkah dengan mengajak ngobrol Arin. Frenky sudah tau kalau nama cewe yang dusukainya adalah Aulia.

Tetapi sejatinya Frenky adalah siswa yang pemalu terhadap perempuan,tak pernah sadar akan potensi kegantengan dalam diri nya.Di tambah pendalamannya soal cinta dari buku sufi membuatnya bisa merasakan beda getaran cinta dan nafsu.Bagi Frenky pacaran ala teman sebayanya cenderung mengarah ke syahwat.Akan tetapi karena mereka semua tidak tau perkara itu,bagi Frenky itu hal wajar. Dan bagi Frenky jika melakukan hal yang sama adalah kebodohan,karena dia terlanjur mengetahui hakikat cinta.

Semenjak pandangan pertama dengan Aul,Frenky juga merasakan hal yang aneh,tak bisa melupakan kenangan akan pandangan mata Aul. Tapi Frenky tak pernah cerita masalah cewek ke teman-teman nya.Yang teman nya tau,Frenky fokus tirakat puasa senin-kamis berusaha merubah diri juga.Miras,karaoke,double L,kecuali rokok semua ia tinggalkan.

Frenky tau dalil tentang haramnya rokok lemah, jadi dia hanya mengurangi intensitas merokok saja.Kemudian setelah kejadian di kantin,yang sebenarnya Frenkny bisa langsung minta nomor Aul,langsung nyepik lantas jadian.Tapi itu semua Frenky abaikan, karena Frenky masih menganggap ini hanya ujian belaka untuknya yang ingin berubah.Sebelumnya Frenky belum mengalami cinta sedalam ini.

Hari demi hari berlalu semenjak pertemuan di kantin itu Frenky malah berusaha menghindar darri Aul,diaman ia melihat Aul dari Jauh Frenky malah berusaha meghindar.Untung saja Aul tidak merasa kalau dijauhi Frenky.Malam,bermalam-malam baik Frenky dan Aul masih mengenang tragedi pandangan pertama.

Frenky berusaha mengusir kenangan itu dengan membaca Al-Quran,serta sholat malam,tetapi ingatan itu semakin kuat.Begitu pula dengan Aul yang setiap malam berdo'a, " ya Allah,ampuni aku,petemukan aku dengan lelaki di mimpiku,dan kenapa Engkau hadirkan Frenky sekarang,apa itu sebuah jawaban?"

Dan di lain tempat pada waktu yang hampir bersamaan terdengar do'a Frenky "Ya Tuhanku,Engkau maha segalanya,aku sudah berusaha,sekarang malah Engkau hadirkan rindu yng mendalam,harus aku anggap apa perasaan ini,aku rela demi Engkau menahan rindu ini,Engkau yang maha Mencinta maka sepantasnya Cintaku untuk Mu,selamanya."

Sesudah do'a malam itu Frenky dan Aul merasakan kerinduan yang semakin dalam,akan tetapi rindu itu tak diungkapkan lewat petemuan fisik,hanya sebatas pertemuan do'a di sepertiga malam yang di pertemukan di langit tingkat atas.

Aulia hanya bisa pasrah,tak kuat menahan rindu ini,ia malah berusaha sedikit melonggarkan ikatannya,dengan keluar malam,tapi memakai kerudung,ia sudah tak bisa merasakan kenikmatan keluar larut malam seperti dulu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun