Mohon tunggu...
Lifania Riski Nugrahani
Lifania Riski Nugrahani Mohon Tunggu... -

Muslim | 28July96 | Cerpenist | Novelist | Carilah akhiratmu tapi jangan lupakan duniamu | Manajemen SV UGM '13

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

My Happiness It’s You

21 Desember 2013   05:03 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:41 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“Aku fikir Fella udah cerita sama kamu” jawab Eci sambil tertunduk.

“Makasih ya” kata Ezza sambil menepuk pelan lengan Eci dan meninggalkan sekolah.

Sesampainya di rumah sakit Ezza sudah dapat melihat Fella yang duduk di depan ruang operasi. Wajahnya terlihat sangat lelah.

“Makan dulu Fel” kata Ezza menyodorkan nasi kotak pada Fella.

“Ezza? Dari mana kamu tahu aku disini?” tanya Fella dengan terkejut.

“Kamu kenapa enggak bilang ke aku” kata Ezza. Fella hanya diam.

“Makanlah” pinta Ezza.

Dua jam berlalu, belum terlihat tanda-tanda dokter selesai mengoperasi bundanya. Ezza masih duduk di samping Fella.

“Fel, aku pikir ini bukan keadaan yang tepat, tapi sudah cukup buatku untuk tetap diam, sejak pertama aku satu kelas denganmu aku merasa sangat senang, sejak aku melihatmu pertama kali saat ospek, aku berharap semoga aku bisa satu kelas denganmu, dan harapan itu terkabul, tapi aku tak pernah berani bicara padamu karena aku pikir kamu selalu diam saat didekatku, aku pikir kamu tak suka dengan keberadaanku, tapi sejak aku memaksa Eci untuk menceritakan semuanya padaku, aku lebih menyukaimu, karena ketegaranmu, Fel tetaplah disampingku” kata Ezza. Fella terdiam mendengar semua yang dikatakan laki-laki di sampingnya itu.

“Aku bahagia Za, aku bahagia karena kamu mengatakan semua hal itu padaku dan bukan perempuan lain, asal kamu tahu aku selalu diam didekatmu karena aku sedang mengontrol diriku, aku tak mau banyak orang yang tahu kalau aku suka kamu, apalagi jika kamu tahu aku suka kamu, aku berfikir semua ini pasti akan lebih canggung, dan juga Sita, kamu selalu menuruti apa yang Sita mau, Sita minta foto kamu, kamu kasih, Sita minta foto bareng ke kamu, kamu mau di ajak foto bareng, Sita minta makan bareng kamu, dan kamu juga...” Fella berhenti berbicara karena Ezza memeluknya erat.

“Maaf.. Maaf aku melakukan hal itu, tapi terima kasih karena kamu udah cemburu sama Sita” kata Ezza sambil tersenyum, begitu mendengar kata cemburu Fella yang tadinya ingin membalas pelukan Ezza, malah melepaskan pelukkan Ezza.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun