Mohon tunggu...
lieztya09
lieztya09 Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Batasnya Sejauh Mata Memandang (1)

18 Agustus 2016   12:14 Diperbarui: 13 September 2016   08:05 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

----------------

Rembulan menyinari malam ini.

Setelah sholat Magrib, kami sekeluarga makan bersama. Di mejamakan ini banyak cerita keseharian kami. Canda tawa bersama Bapak, Ibu, dan adikku mewarnai. Di keluarga kami ibuku paling cantik lhohh, karena kami bertiga ganteng.haaha..

“Ibu, Bapak. Fadli ijin minggu depan mau ke pantai daerah Pacitan. Berangkat bersama teman-teman petualang.”aku ijin kepada orang tua.

“Lhohhh ke Pacitan lagi kamu Mas?”adikku bertanya.

“Iya.hehehee...beda rombongan dik, ini naik bis mini bukan sepeda motor seperti sebelumnya.”jawabku tersenyum.

“Iya nak berangkatlah, hati-hati diperjalanan. Do’a ibu dan bapak menyertaimu.”Ibu dan Bapak mengijinkanku.

“Wahhhh...jangan lupa oleh-oleh ya Mas?”adikku selalu senangnya kalau dapat oleh-oleh.

Adzan Isya’ berkumandang, kami bergegas ke mushola sholat berjamaah.

Shalat jama’ah lebih utama darishalat sendirian sebanyak 27 derajat

(HR. Bukhari dan Muslim)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun