Mohon tunggu...
lieztya09
lieztya09 Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Batasnya Sejauh Mata Memandang (1)

18 Agustus 2016   12:14 Diperbarui: 13 September 2016   08:05 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Emmm hujan membawa banyak kenangan, kenangan akan tetap jadi bagian hidup kita. Terserah mau menghapus atau tetap menjadi kenangan.hahaha...”April sok puitis banget sih.

“Minggu depan kalian ada acara kah?nih sanggar senam mengadakan wisata ke pantai daerah Pacitan?mau ikutkah?”Tya mengajak wisata ke Pacitan.

Tya ini aktif di sanggar senam, paling semangat olahraga kalau waktunya senam. Seringkali dia berkata sehat itu mahal harganya, luangkan waktu berolahraga minimal seminggu sekali untuk menjaga tubuh tetap sehat.

Tanggal 13 September 2015 tahun lalu kita bertujuh pernah pergike pantai Malang. Berangkat bersama rombongan sanggar senam tempat Tya senam. Memang sih rombongannya ada ibu-ibu senam, tetapi karena kita bertujuh suka petualang jadi tetap asyik saja berangkatnya. Kita bertujuh: aku, Boogie, Ida, April, Neni, Yeni, Tya. Malang daerah selatan bagus banget lhohh pantainya.

Waktu itu pantai yang dikunjungi pantai lenggoksono, pantai bolu-bolu, pantai banyu anjlog. Jalan menuju kesana wihhh meliuk-liuk membuat pusing. Tetapi sampai sana emmm tidak rugi deh pemandanganya, perjalanan dari pantai ke pantai yang membuat lebih seru. Naik kapal lhohhh..kalau ingat pas naik kapal itu rasanya ingin nyebur lagi. Apalagi teman-teman yang perempuan aduhhh... teriak-teriak seperti takut tenggelam. Memang iya sih soalnya kita naik perahu kecil seperti perahu nelayan. Aku sendiri sebenarnya juga takut, tetapi kan aku cowok ya harus terlihat tegar donk.hahaha...

“Waduhhh sanggar senam?yang berangkat seperti dahulu kah?”tanyaku.

“Betul..rombongan seperti dahulu. Mungkin transportasinya memakai bis mini kalau pesertanya banyak. Ayooo daftar ya teman-teman.” Tyamengajak kami wisata pantai lagi.

“Yes pantai lagi, aku suka pantai karena ombaknya yang tak pernah berhenti, bersantai di pantai sambil menikmati suara derunya ombak dan semilirnya angin pantai membuat hati dan fikiran lebih fresh :D”aku rindu pantai lagi.

“Senang kalau ke pantai lagi sepertinya. Rindu pantai.hehhee...

Pantai menawarkan keindahan tanpa batas...pantai wisata yang murah meriah, pantai memberikan ketenangan, menggambarkan kebebasan, memberikan banyak pelajaran tentang kehidupan, pantai lebih mudah dijangkau tanpa memerlukan energi lebih seperti naik gunung, memberikan energi positif ketika melihat pasir, laut dan langit bertemu dalam 1 garis, bisa teriak, menangis,tertawa lepas dan ekspresi rasa yang lain. Bisa merefresh otak setelah nyebur di air laut yang memang bisa merelaksasi, suka dengan kelembutan pasir pantai yang butuh energi lebih ketika kita berjalan di atasnya. Yang jelas suka pantai karena pantai itu tak kalah romantis dengan gunung, pantai menyuguhkan penghilahatan yang tanpa batas seperti mimpi yang harusnya tak berbatas.” April bercerita tentang pantai.

“Kepalaku pening dengar kamu bercerita, panjang lebar seperti ngomong tanpa titik.hahaha..”Mas Didit menggerutu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun