Salah satu tujuan utama pembelajaran kontekstual (CTL) adalah membantu murid mengaitkan pelajaran akademik dengan suatu makna. Ketika siswa menemukan makna pelajarannnya, mereka akan  memperoleh pengetahuan dan memikirkan kembali apa yang yang telah di pelajari. CTL memperluas konteks pribadi murid dengan memberi mereka kemampuan untuk menghubungkan materi akademik dengan konteks kehidupan seharian mereka. Kemudian, membantu mereka mendapatkan arti baru dengan memberi mereka pengalaman baru yang mendorong otak mereka untuk melakukan hal-hal baru. Terdapat tiga kelompok tujuan pembelajaran kontekstual: tujuan kognitif, tujuan afektif, dan tujuan psikomotorik. Tujuan kognitif membantu siswa mempelajari dan memahami konsep dan prinsip yang berkaitan dengan masalah. Tujuan afektif membantu siswa belajar sikap dan nilai yang diperlukan untuk beradaptasi dengan perubahan dan tantangan. Tujuan psikomotorik membantu murid dalam mempelajari keterampilan yang diperlukan untuk mengatasi dengan tantangan dan perubahan.
Kelebihan Dan Kekurangan Dari Pembelajaran Kontekstual
Adapun kelebihan dalam model pembelajaran contektual, yaitu:
A. memberi murid kesempatan untuk berkembang sesuai dengan kemampuan mereka maka dari itu murid diajak untuk berpartisipasi aktif dalam PBM.Â
B. memberi murid kesempatan untuk berpikir kritis dan kreatif saat mengakumulasi informasi, mengetahui serta menyelesaikan masalah, sehingga pendidik bisa menjadi lebih kreatif.
C. model pembelajaran CTL memungkinkan guru untuk dapat memberi tahu murid tentang apa yang di pelajari.
D. pendidik tidak wajib untuk menentukan informasi berdasarkan kebutuhan seorang murid.
E. Belajar menjadi lebih menyenangkan dan tidak membosankan.
F. Menolong murid bekerja secara efektif dalam berkalaborasi.
G. Terjalinnya hubungan berkalaborasi yang baik antara individu dan kelompok.
Adapun kekurangan dari model pembelajaran kontektual ini, yaitu: