Soal Adimas terlambat untuk bertemu.Â
Soal Adimas terlambat menjemput Sri.Â
Adimas paham kemarahan Sri. Bagi Sri, waktu sangatlah berharga.Â
Menanti Adimas menjemputnya atau menanti Adimas untuk bertemu adalah kesia-siaan bagi Sri.
"Kalian, orang kaya sama saja. Tidak menghargai waktu orang bekerja", hampir selalu Sri berkomentar soal keterlambatan Adimas.Â
Dan, Adimas selalu merasa bersalah karena alasan keterlambatannya itu juga karena soal yang serupa. Ia hampir selalu lupa tempat di mana ia parkir motornya.
Alasan konyol, tapi nyata.Â
"Dasar brondong pelupa", suatu kali Sri ngedumel.Â
******
Malam itu, Adimas merasa mendapatkan kesialan bertubi.Â
Motornya hilang. Janji bertemu dengan Sripun gagal.Â