Mohon tunggu...
Leya Cattleya
Leya Cattleya Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - PEJALAN

PEJALAN

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Brondong Pencari Pohon Tepi Jalan

15 November 2019   16:07 Diperbarui: 17 November 2019   17:05 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mural itu adalah hasil karya mahasiswa kampusnya yang bekerjasama dengan seniman dan warga beberapa negara yang tinggal di kotanya. 

Jam sudah menunjuk pukul 7.25 malam ketika Adimaspun akhirnya menghubungi telpon Sri. Tapi telpon Sri tidak aktif. "Sri pasti marah", pikir Adimas. 

Setengah putus asa, akhirnya Adimas menelpon Dika, sahabatnya, memberi tahu apa yang terjadi. 

" Lapor saja ke kantor polisi soal motormu. Itu kehilangan besar. Masa cuma kau cari cari", kata Dika. 

Adimas menuruti saran Dika. 

Perlu waktu lama proses pengaduannya dicatat polisi. Rupanya ada beberapa pelapor. Soal kehilangan yang sama. Kehilangan motor yang diparkir di bawah pohon Trembesi besar itu.

Jam telah menunjukkan pukul 10.00 malam ketika Adimas pulang ke rumahnya dengan menumpang taksi.

Iapun gelisah karena ia tak bisa menghubungi Sri.

Mungkin Sri marah. 

Bukan sekali dua kali Sri marah dan ngambek. Bahkan, Sri sudah memberikan ultimatum. 

Ultimatum putus pacaran. Bukan karena soal besar. Selalu soal itu itu saja. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun