Mohon tunggu...
Leya Cattleya
Leya Cattleya Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - PEJALAN

PEJALAN

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Brondong Pencari Pohon Tepi Jalan

15 November 2019   16:07 Diperbarui: 17 November 2019   17:05 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Laki Laki dan Pintu Hutan (Foto : backgroundcool.com)

Soal Adimas terlambat untuk bertemu. 

Soal Adimas terlambat menjemput Sri. 

Adimas paham kemarahan Sri. Bagi Sri, waktu sangatlah berharga. 

Menanti Adimas menjemputnya atau menanti Adimas untuk bertemu adalah kesia-siaan bagi Sri.

"Kalian, orang kaya sama saja. Tidak menghargai waktu orang bekerja", hampir selalu Sri berkomentar soal keterlambatan Adimas. 

Dan, Adimas selalu merasa bersalah karena alasan keterlambatannya itu juga karena soal yang serupa. Ia hampir selalu lupa tempat di mana ia parkir motornya.

Alasan konyol, tapi nyata. 

"Dasar brondong pelupa", suatu kali Sri ngedumel. 

******

Malam itu, Adimas merasa mendapatkan kesialan bertubi. 

Motornya hilang. Janji bertemu dengan Sripun gagal. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun