"Kamu makin cantik Nika,"
"Kamu juga tambah macho."
"Itu siapa di dalam mobil," Kata Riko menoleh ke Inova hitam.
"Dia Pak Sima, sang penolong yang membawaku kemari."
Riko tiba-tiba merasa tegang. Menyadari suatu bahaya. Diipegangnya tangan Nika." Sebaiknya kita tidak di sini lagi Nika, bisa bahaya."
"Aku tau," kata Nika tenang." Dan aku tidak takut sama siapapun, kecuali takut pada Bang Riko."
"Takut sama aku?"
"Ya, takut kita tak bertemu lagi, kalau kamu bertemu gadis lain."
Riko tersenyum. Senyum haru.
"Sekarang apa rencanamu Nik, jauh-jauh datang kemari."
Pendar-pendar haru,berbaur bahagia ada di wajah Nika. "Kita akan ke Jakarta. Papaku minta aku jemput kamu ke sini."