Mohon tunggu...
Spenser Lemaich MA
Spenser Lemaich MA Mohon Tunggu... Guru - membuat profil sebagai tugas kuliah

Guru bahasa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Analisis Unsur-unsur Linguistik Puisi Narasi dari "Inspirasi Tanpa Api" sebagai Sumber Bahan Ajar BIPA

21 Juli 2022   15:06 Diperbarui: 21 Juli 2022   15:23 668
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

                        1.3.1 Fonetik & fonologi

Istilah fonetik diartikan sebagai "ilmu yang menyelidiki penghasilan, penyampaian dan penerimaan bunyi bahasa" (Kridalaksana, 1982: 44), sedangkan fonologi adalah "bidang dalam linguistik yang menyelidiki bunyi-bunyi bahasa menurut fungisnya" (1982: 45). 

Richards dan Schmidt (2005: 434) menyebut tiga cabang fonetik, yaitu artikulatoris, akustik dan auditoris. Sebagian ahli linguistik menggangap bahwa istilah fonologi menandakan semua ilmu terkait fonetik dan fonemik (2005: 435). 

Menurut Mihalicek dan Wilson (2011: 36), semua macam bunyi kecil yang bisa dihasilkan oleh tubuh manusia termasuk dalam ilmu fonetik, seperti konsonan, vokal, nada dan ritme. 

Salah satu tujuan dari ilmu fonetik adalah menentukan bunyi mana yang dimungkinkan oleh sebuah bahasa, sedangkan ilmu fonologi membahas sistem bunyi dalam sebuah bahasa dan hubungan antara beberapa bunyi, sesuai dengan aturan bahasa terkait (2011: 102). 

Dalam penelitian ini, istilah fonetik dan fonologi dipakai untuk membahas segala ilmu yang berguna bagi pemelajar BIPA tentang pengucapan bahasa Indonesia, baik bunyi tertentu dan hubungan antara huruf dan bunyi, maupun penekanan kata dan intonasi.

                        1.3.2 Morfologi

Morfologi didefinisikan oleh Kridalaksana sebagai "bidang linguistik yang mempelajari morfem dan kombinasi-kombinasinya" atau "bagian dari struktur bahasa yang mencakup kata dan bagian-bagian kata, yakni morfem" (1982: 111). 

Richards dan Schmidt menabah definisi morfologi sebagai sebuah sistem dalam setiap bahasa, yang bisa dibandingkan (2005: 376). Secara praktis, ilmu morfologi terkait dengan penyusunan kosakata setiap bahasa, seringkali dengan penambahan imbuhan.

Menurut Mihalicek dan Wilson (2011: 48), morfologi adalah semacam tata bahasa mental yang memperbolehkan penambahan imbuhan tertentu, dan melarang penambahan imbuhan lain. Morfologi adalah salah satu cabang linguistik yang terkait dengan pemahaman bahasa pada tingkat kata, namun lebih fokus kepada struktur. 

Dalam penelitian ini, istilah morfologi dipakai untuk membahas semua topik yang berhubungan dengan sistem imbuhan dalam bahasa Indonesia, baik prefiks dan sufiks, maupun infiks dan sirkumfiks.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
  21. 21
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun