Mohon tunggu...
Spenser Lemaich MA
Spenser Lemaich MA Mohon Tunggu... Guru - membuat profil sebagai tugas kuliah

Guru bahasa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Analisis Unsur-unsur Linguistik Puisi Narasi dari "Inspirasi Tanpa Api" sebagai Sumber Bahan Ajar BIPA

21 Juli 2022   15:06 Diperbarui: 21 Juli 2022   15:23 668
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

dapat diartikan sebagai nomina atau preposisi dengan berbagai makna (antara lain: dari, dengan, karena, menjadi, tentang, berdasarkan, sehubungan dengan); suap bisa dipahami secara pragmatik dengan pemahaman budaya dan sejarah terkait tindakan suap, dan seizin dapat dikaitkan dengan fonetik karena ada perubahan dalam Ejaan Bahasa Indonesia (EBI, 2015) yang mewajibkan penggunaan huruf z daripada j;  

dan kata izin dengan etimologi dari bahasa Arab bisa jadi contoh kontak bahasa. Walaupun satu kalimat atau frasa dapat dikaitkan dengan berbagai macam unsur-unsur linguistik, namun dalam penelitian ini, rata-rata frasa yang dikutip akan dibahas sesuai dengan hanya satu cabang linguistik yang paling relevan.

3.1 Fonetik & fonologi

Contoh yang paling tepat dari ketiga puisi tersebut untuk memahami unsur-unsur fonetik dan fonologi dari bahasa Indonesia ditemukan dalam judul puisi kedua: Reshuffle. Reshuffle adalah kata yang diambil dari bahasa Inggris, namun penulis langsung mencatat kata tersebut di kalimat pertama puisi Reshuffle sebagai 'risafel' dalam tanda kutip. 

Ketika kata tersebut dicatat sebagai risafel, ini merupakan perubahan cara menulis kosakata sesuai dengan phonotactic constraints (Mihalicek & Wilson, 2011) atau kendala/kaidah fonotaktik.

Walapun risafel sesuai dengan ejaan bahasa Indonesia, kata tersebut tidak muncul dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Kata yang muncul dalam KBBI adalam reshuffle dengan definisi "Ing: mengubah susunan." Beberapa contoh kosakata serapan bisa ditemukan dalam ketiga puisi ini, tetapi hanya dalam kasus ini kosakata tersebut mengikuti ejaan bahasa asing. 

Contoh-contoh kata serapan lain yang terkandung dalam ketiga puisi sudah mengikuti ejaan bahasa Indonesia, seperti kata obyek dari frasa, "Sering kali dijadikan drama walau obyeknya manusia" (Reshuffle: 52). 

Menurut KBBI, ejaan obyek sudah tidak baku, tetapi ejaan objek (bentuk baku) sudah menyesuaikan kata object dari bahasa Inggris dengan kaidah fonotaktik bahasa Indonesia. Pemelajar BIPA bisa mengamati perubahan ejaan kata serapan untuk memahami kaidah fonotaktiknya bahasa Indonesia dengan lebih baik.

                        3.2 Morfologi

Karena begitu penting sistem morfologi dalam bahasa Indonesia, contoh imbuhan bisa ditemukan dalam setiap kalimat. Namun, bagi pemelajar BIPA, kekurangan dalam pemahaman akan sistem imbuhan seringkali menjadi halangan bagi peningkatan kemahiran berbahasa Indonesia (menurut Kaniah & Palupi, 2020). 

Pemelajar BIPA disarankan berusaha menerjemahkan beberapa kalimat atau klausa yang berada dalam karya sastra, sebagai latihan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
  21. 21
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun