5. Sebagai seorang penuntun, dalam menerapkan budaya positif di sekolah guru harus memahami bahwa apa yang dilakukan oleh manusia selalu didasarkan pada kebutuhan dasarnya dan didorong oleh motivasi-motivasi tertentu seperti untuk menghindari ketidaknyamanan atau hukuman, untuk mendapatkan imbalan atau penghargaan dari orang lain dan untuk menjadi orang yang mereka inginkan dan menghargai diri sendiri dengan nilai-nilai yang mereka percaya.
6. Ketika seorang peserta didik melakukan kesalahan, seorang guru menerapkan disiplin positif dengan metode segitiga restitusi. Ada tiga langkah penting dalam metode ini yakni menstabilkan identitas, validasi tindakan yang salah, menanyakan keyakinan. Metode segitiga restitusi bertujuan mewujudkan peserta didik yang memiliki kesadaran intrinsik, mandiri, bertanggungjawab dan merdeka.
REFLEKSI
Sungguh sebuah kegembiraan sudah mengikuti proses pendidikan Calon Guru Penggerak (CGP) hingga pada akhir Paket Modul 1 ini. Saya merasa beruntung mendapat kesempatan belajar di program guru penggerak ini. Sejauh ini saya sudah merasa diperkaya dengan materi-materi yang luar biasa mencerahkan pemahaman yang dibagikan oleh Instruktur, Fasilitaor dan teman-teman Calon Guru Penggerak (CGP). Saya sudah semakin menyadari siapa saya sebagai guru dan bagaimana saya harus memerankan diri dalam proses menuntun peserta didik agar mencapai kebahagiaan dan keselamatan dirinya dan menjadi pribadi yang berdampak baik bagi diri sendiri dan orang lain di sekitarnya.
Modul yang terakhir yang dipelajari yakni Budaya Positif. Beberapa materi penting yang dipelajari pada modul ini yakni; disiplin positif, teori control, teori motivasi, hukuman dan penghargaan, posisi kontrol guru, kebutuhan dasar manusia, keyakinan kelas dan segitiga restitusi.Â
Saya melihat semua materi ini saling berkaitan dalam proses guru menuntun peserta didik untuk mencapai kebahagiaan dan keselamatannya. Materi dalam modul ini sangat berguna bagi saya dalam mempersiapkan diri untuk membekali peserta didik dengan keterampilan sosial dan mendukung pertumbuhan karakter yang baik seperti rasa hormat, kepedulian terhadap orang lain, tanggungjawab, kontribusi dan kerjasama terutama peserta didik yang berprofil pelajar Pancasila.
Sejauh ini saya memahami beberapa isi Modul ini sebagai berikut:
1. Disiplin positif
Sebagai penuntun peserta didik di sekolah, seorang guru sangat penting dan perlu menerapkan disiplin positif. Disiplin positif merupakan sebuah cara penerapan disiplin tanpa menggunakan kekerasan dan ancaman. Penerapan disiplin mengedapankan komunikasi antara seorang guru dan peserta didik. Guru membantu peserta didik memahami konsekuensi dari setiap perilakunya dan bertanggung jawab serta memiliki rasa hormat dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.Â
Tujuannya untuk menumbuhkan kesadaran dan memberdayakan peserta didik untuk melakukan sesuatu tanpa pengaruh dari luar melainkan karena dorongan intrinsik. Penerapan disiplin positif mewujudkan peserta didik yang memahami bahwa menggunakan sepatu ke sekolah bukan untuk menghindari hukuman, melainkan untuk menjaga kebersihan kaki dari kuman dan kenyamanan saat mengikuti pembelajaran.
2. Teori Kontrol