Mohon tunggu...
Gitskai
Gitskai Mohon Tunggu... -

suka cerita apa saja

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Laurenciel Avantia

26 April 2010   16:21 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:34 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

"Hahaha.. kelihatan ya.. Padahal udah dikompres nih.." Ayi menjawab sambil mengeluarkan plastik bening berisi kapas putih yang agak basah. Setelah itu Ayi meneguk teh dan memanggil babeh memesan mi gorang dobel pakai telor.

Ayi sendiri sedang kacau. Di dalam tasnya masih ada sebatang karton tebal kecil terbungkus rapih. Di salah satu ujungnya ada dua buah garis merah. Positif. Baru Ayi cek tadi pagi, subuh-subuh.

Bimo bisa melihat ada beban di wajah Ayi. Bimo juga bisa melihat bahwa Ayi sepertinya butuh teman bicara. Gerak-geriknya seperti Nana kalau ingin menceritakan sesuatu tapi ragu-ragu.

"Kalau mau cerita, cerita aja. Daripada nangis terus, kasian matanya."

"Hahaha.. Habis udah ga tahu musti ngapain.."

Ayi menimbang-nimbang dalam hati. Ayi sempat berpikir untuk bercerita saja ke Bimo. Tapi setelah ingat bahwa Nana itu pacar Bimo, Ayi mengurungkan niatnya.

"Kalau mau cerita, gw ga akan bilang ke Nana kok."

"Hahaha... Tetep ya.." Ayi tertawa sambil mengagumi kemampuan Bimo membaca pikirannya.

"Muka lo muka pingin curhat.."

"Hahaha.. Ampas.. "

Ayi menimbang-nimbang lagi. Kepalanya sungguh penat dan mungkin lebih baik dimuntahkan sekarang saja. Tapi tentunya harus dimuntahkan ke orang yang tepat. Ayi memberanikan diri bertanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun