Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Diplomasi Makan Siang

16 April 2020   06:00 Diperbarui: 16 April 2020   06:10 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perlakuan manis Bunda Manda mengobrak-abrik hati pria di balik selimut. Ayah Calvin berdebar saat tangan ramping Bunda Manda membelai rambutnya. Wangi vanili tercium dari sepasang tangan itu. Tangan yang bekerja keras menghidupi keluarga selama tujuh tahun.

"Calvin, aku tak bisa berbohong. Jewelry sibling bukan pengganti yang sebanding denganmu. Kehadiran mereka tidak bisa menggeser posisimu."

Kalau melompat masih diizinkan oleh dokter, akan dia lakukan. Ayah Calvin girang bercampur haru. Nyata-nyata Bunda Manda masih mencintainya.

Berat hidup ini tanpa dirimu

Ku hanya mencintai kamu

Ku hanya memiliki kamu

Aku rindu setengah mati kepadamu

Sungguh kuingin kau tahu

Aku rindu setengah mati

Setelah menarik nafas panjang, wanita berkepang dua itu melanjutkan bermonolog.

"Walaupun kamu jahat, walaupun kamu hanya mementingkan keluarga kandungmu...ah, aku malu mengatakannya. Untung kamu tidur sekarang. Aku tak bisa hidup tanpamu. Satu-satunya pria di luar keluarga yang kucintai hanyalah Calvin Wan."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun