Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Opa Hilarius dan Ayah Calvin

10 April 2020   06:12 Diperbarui: 10 April 2020   07:02 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Demi Tuhan, itu suara paling bagus yang pernah didengar Silvi. Suara Opa Hilarius cukup merdu dan empuk, khas seorang penyiar. Tapi yang ini jauh lebih bagus. Jenis suara yang lebih berat dari Opa Hilarius, namun terdengar merdu dan menenteramkan.

Menu bento tandas. Saat Silvi akan membuang kotaknya pada tempat sampah di halaman rumah, dia nyaris bertabrakan dengan seorang pria. Pria itu tinggi, bermata sipit, dan berwajah tampan. Hati Silvi mencelos. Gambaran fisiknya persis seperti deskripsi Bunda Manda tentang...

"Ayah?" lirih Silvi.

Pria berjas hitam itu mendekap Silvi erat. Gaun putih bertemu jas hitam. Mata biru bertemu mata sipit. Silvi bertemu Ayah Calvin.

"Silvi...Princessnya Ayah..." ucap Ayah Calvin, matanya berkaca-kaca.

Ayah Calvin terbatuk dalam pelukan Silvi. Anak cantik itu merasakan batinnya menghangat. Inikah rasanya punya ayah? Benar kata Bunda. Ayah Calvin sangat, sangat tampan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun