Sore merambat menuju malam. Perut Silvi melilit lapar. Seluruh persediaan makanan di rumah habis untuk perayaan ulang tahun. Kanak-kanak itu berjalan memutari ruang depan. Tak tahu apa yang harus dilakukan.
"Ya, Allah, Silvi lapar." Ia merintih pelan.
Bunyi apa itu? Seperti bunyi derap langkah kaki dan benda diletakkan. Datangnya dari arah pintu. Ragu bercampur takut, Silvi menekan handel. Terkesiap melihat kotak putih teronggok di depan pintu. Ketika dibuka, isinya sepaket lengkap menu bento: chicken egg roll, nasi, dan salad.
Siapa yang menaruhnya? Mungkinkah Bunda? Tidak, Bunda Manda pastilah akan masuk dan memberikannya langsung pada Silvi. Menunya persis seperti yang dijual Opa Hilarius di restorannya. Jangan-jangan...
Khayalan Silvi meledak buyar. Ia mendengar denting piano. Ada yang terbatuk. Sepertinya suara seorang pria. Entah mengapa, Silvi merasa ketenangan mengaliri hatinya.
Jangan mudah putus asa
Bersabarlah, wahai hatiku
Semua ada hikmahnya
Tuhan pasti 'kan melihat
Niat baik hamba-Nya
Selama dia hidup di dunia (Cakra Khan-Jangan Mudah Putus Asa).