Demi Tuhan, itu suara paling bagus yang pernah didengar Silvi. Suara Opa Hilarius cukup merdu dan empuk, khas seorang penyiar. Tapi yang ini jauh lebih bagus. Jenis suara yang lebih berat dari Opa Hilarius, namun terdengar merdu dan menenteramkan.
Menu bento tandas. Saat Silvi akan membuang kotaknya pada tempat sampah di halaman rumah, dia nyaris bertabrakan dengan seorang pria. Pria itu tinggi, bermata sipit, dan berwajah tampan. Hati Silvi mencelos. Gambaran fisiknya persis seperti deskripsi Bunda Manda tentang...
"Ayah?" lirih Silvi.
Pria berjas hitam itu mendekap Silvi erat. Gaun putih bertemu jas hitam. Mata biru bertemu mata sipit. Silvi bertemu Ayah Calvin.
"Silvi...Princessnya Ayah..." ucap Ayah Calvin, matanya berkaca-kaca.
Ayah Calvin terbatuk dalam pelukan Silvi. Anak cantik itu merasakan batinnya menghangat. Inikah rasanya punya ayah? Benar kata Bunda. Ayah Calvin sangat, sangat tampan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H