Embun di pagi buta
Menebarkan bau basah
Detik demi detik kuhitung
Inikah saat kupergi?
Waktu berdoa telah tiba. Tak ingin merepotkan siapa pun, Calvin bangun sendiri dari ranjang putih. Ia melangkah pelan ke kamar mandi. Tangan kanannya yang dihiasi cincin bergerak menyalakan shower.
Air hangat mendesis lembut. Sedetik. Tiga detik. Lima detik...
"Uhuk uhuk ..."
Calvin mengusap bibirnya, ia tak terkejut melihat tangannya memerah. Pria berpiyama rumah sakit itu muntah darah. Noda-noda merah mengambang di lantai kamar mandi. Setelah memuntahkan darah, Calvin jatuh pingsan.
Oh Tuhan kucinta dia
Berikanlah aku hidup
Takkan kusakiti dia