Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | [Papa dan Ayah] Mama Baru untuk Papa Adica

2 Desember 2019   06:00 Diperbarui: 2 Desember 2019   06:06 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Kamu harus dihukum!"

Kuhela nafas dalam, bersiap menerima hukuman.

**   

Sepulang sekolah, aku bergegas mencari Papa dan Ayah. Beruntung mereka ada di rumah. Tumben sekali kulihat Papa ada di rumah pada jam kantor begini. Melihat wajahku kusut, mereka bergantian memelukku.

"Kenapa, Sayang?"

"Kamu nggak kena masalah lagi, kan?"

"Pa, Ayah, aku dihukum."

Papa dan Ayah terperangah. Ini pertama kalinya mereka mendengar kabar aku menerima hukuman dari sekolah. Kuceritakan detail kronologisnya.

"Papa dan Ayah tahu apa hukumanku? Kukira aku disuruh ganti vas, bersih-bersih toilet, atau apa. Tapi, hukuman mereka unik sekali. Suster Kepala menyuruhku berjualan barang selama sebulan penuh, lalu labanya digunakan untuk kegiatan sosial."

Kulihat ekspresi ketertarikan melintas di wajah Ayah. Papa mengernyitkan kening, tapi jelas ia tidak marah.

"Papa memang nggak salah pilih. Udah bener kamu masuk sekolah itu. Bahkan, hukuman buat siswanya pun mendidik. Kamu nggak disetrap, lari keliling lapangan, menulis kalimat, atau diteror mental. Tapi, kamu disuruh bikin proyek sosial. Ini menarik." Papa berkomentar panjang lebar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun