Aku sendiri di sini menunggu
Aku sendiri di sini menanti
Aku tak terbiasa untuk berharap
Berlari untuk mengejar dirimu
Dalam menggapai semua impiku
S'moga kau kan tetap jadi apa yang ku inginkan (Vierra-Jadi Apa Yang Kuinginkan).
Sambil melayani pembeli, aku bersenandung pelan. Aku sangat menikmati bisnis baruku. Terima kasih Suster Kepala yang telah menghukumku. Hukuman itu mengajariku enterpreneurship, pendidikan karakter karena harus berhadapan dengan pembeli, dan makin menebalkan jiwa sosialku.
Awalnya, hanya satu-dua pembeli yang datang. Makanan jualanku mainstream. Tapi, aku tidak sendiri. Lihatlah apa yang dilakukan Papa dan Ayah untuk mempromosikan daganganku.
"Papa, Ayah, ngapain di sini? Aku bisa sendiri kok." kataku tak enak hati.
"Bantuin kamulah." jawab Papa sambil bersandar ke kap mobil.
"Masa Ayah biarin anak Ayah jualan sendiri?" Ayah berkata diplomatis.