Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | [Papa dan Ayah] Mama Baru untuk Papa Adica

2 Desember 2019   06:00 Diperbarui: 2 Desember 2019   06:06 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Oh iyalah. Punya Silvi bikin kita jadi anak muda terus."

Silvi tersenyum memandangi dua pria tampan di kanan-kirinya. Mata Adica jelalatan mengamati perempuan-perempuan yang mengantre di loket tiket. Setelah lama diperhatikan, tak ada yang menarik.

"Papa lagi cari Mama baru ya?" Silvi terkikik geli seraya mencubit pinggang Adica.

"Iya, tapi nggak ada yang cantik."

Orang-orang menatap aneh ke arah mereka. Sebagian mengagumi ketampanan dan kecantikan keluarga kecil itu, sebagian lagi menuduh Silvi rakus. Dikiranya Silvi menggaet dua pria sekaligus.

Sementara Silvi dan Adica asyik bercanda, Calvin keluar dari antrean. Dibelinya tiga cup milk tea dan sebuket besar pop corn rasa karamel. Melihat Calvin kembali dengan menenteng bawaannya, Silvi cemberut.

"Ayah, kenapa beli camilan? Nanti kita, kan, mau makan!" rajuknya manja.

"Ya udah kalo kamu nggak mau. Biar Papa aja yang abisin. Kalo Papamu gendut, kan, nanti nggak ada yang mau jadi istri." sahut Calvin santai.

Adica melempar tatapan membunuh ke arah Calvin. Kalau saja saudara kembarnya tidak sakit, sudah dijitaknya kepala pria itu.

Mereka pun menonton film. Sebuah film bersetting reuni sekolah, namun sarat akan kritik sosial. Calvin dan Adica fokus pada kritik sosial yang disampaikan di film itu. Silvi gagal fokus gegara melihat pemeran utamanya yang ganteng dan bertubuh seksi.

Usai menonton film, mereka bergegas ke skybar. Sejak tadi Silvi tidak henti melirik arlojinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun