Dan berharap rasa ini 'kan abadi untuk selamanya
Dan izinkan aku
Memeluk dirimu sekali ini saja
'Tuk ucapkan selamat tinggal untuk selamanya
Dan biarkan rasa ini
Bahagia untuk sekejap saja (Ungu-Cinta Dalam Hati).
Piano berdenting lembut di ruang sebelah. Silvi berhenti mengerjakan Prnya. Refleks Adica mengalihkan fokus perhatian dari laporan yang dikirimkan general managernya.
"Dengar, Ayahmu sedang main piano." ujar Adica.
"Ayah nggak berguna. Silvi mau sama Papa aja." cetus Silvi.
Sebelah alis Adica terangkat, "Jangan bilang begitu. Siapa yang jaga Silvi di rumah kalau Papa lagi ke luar negeri?"
Silvi manyun. Tetap saja menurutnya Ayah Calvin tak berguna.