Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Malaikat, Lily, Cattleya] Candle Light Dinner

31 Oktober 2019   06:00 Diperbarui: 31 Oktober 2019   07:14 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kenapa kamu kabur dari ruangan Calvin?"

"Aku cemburu. Kamu mengiriminya bunga."

Alea tersenyum lembut. "Apakah aku tidak mengirimimu bunga saat kamu sakit?"

Seperti ada yang menyalakan lampu di kepala Jose. Waktu dia diamputasi, Alea mengirimkan anggrek Cattleya tiap pagi. Lebaran tiga tahun lalu, sewaktu Jose jatuh dari tangga dan harus menjalani operasi di bagian tulang, kamar rawatnya dipenuhi harum anggrek Cattleya. Wangi anggrek Cattleya itulah yang mempercepat pemulihannya ketika ia kehabisan banyak darah, muntah-muntah hebat, dan terluka parah. Alea dan anggrek Cattleya setia menemaninya dalam kondisi terberat.

Kini, ketika Calvin mengalami masa kelam, masih perlukah ia cemburu?

**   

Masa kelam itu berakhir. Akhirnya Calvin dibolehkan pulang. Di pagi kepulangannya, masih saja Calvin diawasi suster. Praktis ia tak banyak bergerak sebab takut izin tinggalnya di rumah sakit diperpanjang.

Tapi...

Selamat tinggal rumah sakit. Wellcome home.

Di hari kedua kepulangannya, Calvin menyiapkan kejutan untuk Sivia. Dia sudah mulai mempersiapkan segalanya sejak pagi. Sivia sibuk dengan urusan butik sampai malam. Calvin leluasa bergerak tanpa khawatir kejutannya terbongkar.

Calvin menyiapkan kejutannya sendiri. Ia tak meminta bantuan siapa pun. Kalau mau, bisa saja orang-orang kepercayaan dan tetangga ajaibnya membantu. Namun, Calvin lebih mempercayai dirinya sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun