"Kenapa kamu kabur dari ruangan Calvin?"
"Aku cemburu. Kamu mengiriminya bunga."
Alea tersenyum lembut. "Apakah aku tidak mengirimimu bunga saat kamu sakit?"
Seperti ada yang menyalakan lampu di kepala Jose. Waktu dia diamputasi, Alea mengirimkan anggrek Cattleya tiap pagi. Lebaran tiga tahun lalu, sewaktu Jose jatuh dari tangga dan harus menjalani operasi di bagian tulang, kamar rawatnya dipenuhi harum anggrek Cattleya. Wangi anggrek Cattleya itulah yang mempercepat pemulihannya ketika ia kehabisan banyak darah, muntah-muntah hebat, dan terluka parah. Alea dan anggrek Cattleya setia menemaninya dalam kondisi terberat.
Kini, ketika Calvin mengalami masa kelam, masih perlukah ia cemburu?
** Â Â
Masa kelam itu berakhir. Akhirnya Calvin dibolehkan pulang. Di pagi kepulangannya, masih saja Calvin diawasi suster. Praktis ia tak banyak bergerak sebab takut izin tinggalnya di rumah sakit diperpanjang.
Tapi...
Selamat tinggal rumah sakit. Wellcome home.
Di hari kedua kepulangannya, Calvin menyiapkan kejutan untuk Sivia. Dia sudah mulai mempersiapkan segalanya sejak pagi. Sivia sibuk dengan urusan butik sampai malam. Calvin leluasa bergerak tanpa khawatir kejutannya terbongkar.
Calvin menyiapkan kejutannya sendiri. Ia tak meminta bantuan siapa pun. Kalau mau, bisa saja orang-orang kepercayaan dan tetangga ajaibnya membantu. Namun, Calvin lebih mempercayai dirinya sendiri.