"Puas kamu? Bikin aku melakukan hal-hal bodoh?"
"Lho, kok aku? Apa salahku?"
Senyum meremehkan itu, perasaan tak peka itu, membakar hati Reinhard. Pria yang tertarik menulis isu-isu politik itu bangkit. Rinjani menahannya.
"Aku mau pergi." kata Reinhard datar.
"Kemana?"
"Ke tempat yang kamu tidak tahu, dan kamu tidak bisa memanggilku kembali."
"Alah palingan ke rumah salah satu tetangga kita."
** Â Â
Antara tidur dan terjaga, Calvin mendengar Sivia bernyanyi sambil menangis. Piano berdenting lembut, menambah melankolis suasana. Calvin terlalu lelah untuk beranjak bangun.
Seems like it was yesterday when I saw your face
You told me how proud you were, but I walked away