"Aku nggak mau dibeliin kado apa-apa dari Ayah. Aku hanya ingin Ayah ada di sini."
Sivia bicara pada udara malam yang dingin. Ia melirik penuh harap ke pintu kaca. Berharap Ayah Calvin berdiri di sana, tersenyum padanya.
Kehadiran malaikat baik hati itu sudah menjadi kado terindah buatnya. Sivia takkan meminta apa-apa lagi. Ia juga penasaran dengan permintaan Ayah Calvin padanya. Ayah Calvin minta berhenti apa ya?
Apakah Ayah Calvin minta Sivia berhenti ngompol? Dia kan sudah berhenti setahun lalu. Atau berhenti menggigit-gigit boneka dan remote? Yang itu juga sudah lama tidak dilakukan.
Tak tahan dengan kesepian, Sivia beranjak masuk ke rumah. Kaki kecilnya terayun ke ruang tamu. Diempaskannya tubuh di kursi depan grand piano.
Ku tak percaya
Kau ada di sini
Menemaniku di saat dia pergi
Sungguh bahagia
Kau ada di sini
Menghapus semua