"Strawberry aja."
Sivia menjerit kaget. Stoples di tangan Calvin nyaris jatuh. Jawaban itu bukan dari bibir Sivia, melainkan dari...
"Revan? Datang-datang nggak ketuk pintu!" komplain Sivia.
"Udah kok. Pakai pencet bel dan Assalamualaikum segala. Tapi nggak ada yang jawab. Pintunya kebuka lagi. Saya anggap aja undangan masuk."
Calvin dan Sivia bertatapan. Apa yang dikatakan Jose benar.
"Pasti Jose udah bilang kan sama kalian?" Revan nyengir, menarik kursi setelah dipersilakan sang tuan rumah.
"Dasar orang itu...tetangga paling malas berkunjung."
"Tiap orang punya sifat berbeda, Revan." jelas Calvin sabar.
Sejurus kemudian, Calvin mengambil piring keramik untuk Revan. Diisinya dengan roti panggang berlapis selai strawberry.
"Roti panggang aja nih?" komentar Revan saat menelan potongan pertamanya.
"Iya. Sorry...baru sempat siapin ini aja."