Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Malaikat, Lily, Cattleya] Balada Manusia Bandara

25 September 2019   06:00 Diperbarui: 25 September 2019   06:14 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mendendam

Akankah kau bahagia

Bila cinta tak ada

Untuk dirimu lagi (Marcel-Mendendam).

Kuhentikan permainan piano. Air bening mengalir dari sudut mataku. Kuseka pelan air mataku tepat ketika Arini keluar dari kamarnya.

"Ayah...Ayah nangis?" tanyanya halus.

Ah, aku memang tidak bisa menyembunyikan apa pun dari Arini. Sejak aku ketambahan satu malaikat kecil lagi, aku merasakan makin banyak yang menyayangiku.

"Nggak kok. Mata Ayah kemasukan debu," dalihku.

Dahi Arini terlipat. "Mana debunya? Arini nggak kena."

Pintu dapur membuka. Wangi cream sup menguar. Alea menghampiri kami berdua. Bergantian dikecupnya keningku dan Arini.

"Makan malam sudah siap..." katanya ceria.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun