"Calvin, awas! Ada darah lagi!" pekikku memberi peringatan.
Terlambat. Darah itu terminum bersama teh. Calvin terbatuk, lalu memuntahkan kembali teh bercampur darah. Cairan coklat-kemerahan terambur ke karpet.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!