Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Malaikat, Lily, Cattleya] Cangkir Berdarah

19 September 2019   06:00 Diperbarui: 19 September 2019   06:08 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku berteriak dan menangis. Cemburu sekali diri ini. Apa kurangku dibandingkan gelas kertas itu? Ia hanya gelas kertas sekali pakai. Tak berharga, habis pakai langsung buang. Beda banget dengan aku.

"Calvin jahat!" makiku.

Baru saja Calvin akan meninggalkan cafe, dia berpapasan dengan seorang pria berkursi roda di depan pintu. Pria itu bermata sipit. Dan...wanita cantik bermata biru yang mendorong kursi rodanya, jelas bukan Alea.

"Sivia? Jose?" desis Calvin setengah tak percaya.

Keduanya tak mempedulikan Calvin. Sibuk saling bicara dan saling tatap satu sama lain.

Detik itu juga, kemarahanku buyar. Calvin pastilah merasakan apa yang kurasakan. Kutahu ada luka bercampur cemburu di mata sipit beningnya.

Dengan hati galau, Calvin menaiki bis. Senja itu, bis tak terlalu penuh. Audioplayer di dalam bis memutarkan lagu sendu.

Jika memang diriku bukanlah

Menjadi pilihan hatimu

Mungkin sudah takdirnya

Kau dan aku takkan mesti bersatu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun