Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Dear Malaikat Izrail] Papa dan Ayah

20 April 2019   06:00 Diperbarui: 20 April 2019   06:06 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karena Ayah Calvin direktur yayasan, guru-guru memanggilnya begitu. Jose menjelaskan dengan mantap.

"Ayah Calvin itu baik, ganteng, rajin ibadah, sabar, suka bantu orang, suka kasih makanan sama orang, nggak pernah marahin pelayan di rumah, pintar, bisa nyanyi, jago main piano, suka masak."

Anak-anak mengangguk setuju. Mereka pun kenal Ayah Calvin. Ms. Hana tersenyum kecil, lalu menawari anak lain untuk bercerita.

Tangan Silvi terangkat ke atas. Wajahnya berseri-seri.

"Tokoh idolakuuuu...Ayah Calvin!"

Jose kaget mendengarnya. Ternyata Silvi juga mengagumi Ayah Calvin. Ia pikir, Silvi akan menyebut Paman Revan.

"Ayah Calvin orangnya tegar. Nggak pernah ngeluh. Kuat."

Ini pastilah karena Silvi pernah melihat Ayah Calvin sakit. Selama sakit, Ayah Calvin tak mengeluh sedikit pun.

"Terus...tokoh idola Silvi satunya, Papa Revan!"

Nah, benar kan?

"Papa Revan matanya bagus. Papa juga bikin Silvi selalu bahagia. Tiap hari Papa masakin bekal yang enak-enak buat Silvi, bacain cerita, pilihin gaun, ajakin Silvi main-main di kantornya, sediain ruangan khusus di kantor buat Silvi...ruangan yang ada hiasan boneka-boneka Princessnya, liburan bareng ke Manado, Turki, sama Paris...wah masih banyak lagi."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun