Dalam hidup ini
Arungi semua cerita indahku
Saat-saat remaja yang terindah
Tak bisa terulang
Kuingin nikmati
Segala jalan yang ada di hadapku
'Kan kutanamkan cinta 'tuk kasihku
Agar 'ku bahagia
Silvi bernyanyi dengan sangat bagus. Ia tak banyak improvisasi. Tapi ekspresinya natural.
Ballroom hotel sore itu dipenuhi tepuk tangan. Untuk kesekian kalinya, anak cantik bermata biru itu jadi pengisi acara. Dia bernyanyi bersama bintang tamu yang lain. Lucu dan cantiknya Silvi. Semua mata tertuju padanya.
Selama bernyanyi, mata Silvi tak hentinya menatap Paman Revan dan Ayah Calvin. Tubuh rampingnya menari-nari lincah dan anggun di atas panggung. Bibirnya menyenandungkan untaian lirik lagu. Namun, kedua mata birunya terus terhujam pada Papa dan Ayahnya.