Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Dear Malaikat Izrail] Papa dan Ayah

20 April 2019   06:00 Diperbarui: 20 April 2019   06:06 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Lagu ini buat Papa dan Ayah!" kata Silvi lantang, penuh semangat.

Penonton kembali bertepuk. Sebagian memasang wajah bingung. Sebagian berbisik,

"Papa dan Ayah?"

Di bangku barisan depan, Ayah Calvin dan Paman Revan bertukar pandang penuh arti. Jose mengerling Silvi. Ternyata ia tidak berbohong. Ia sungguh-sungguh memberikan lagu itu untuk Ayah Calvin dan Paman Revan.

Jose jadi ingat saat mereka mengikuti pelajaran Bahasa Indonesia minggu lalu. Guru bertanya tentang tokoh idola.

"Siapa tokoh idola kalian?" tanya Ms. Hanna lembut.

Seisi kelas mengangkat tangan, berebut ingin menceritakan tokoh idola mereka. Jose paling cepat.

"Iya, Jose. Ceritakan tokoh idolamu," Ms. Hana mempersilakannya.

"Tokoh idolaku...Ayah Calvin Wan. Ayah paaaaling hebat sedunia!"

Ms. Hana tersenyum, turun dari meja guru, lalu berjalan ke bangku Jose. Ia bertanya.

"Kenapa Jose mengidolakan pak direktur?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun